![]() |
Tokoh etnis melayu Ir.Tengku Ahmad Syafeii, gelar tengku pangeran nara kelana, Raja Negeri Bedagai memakaikan Topi Tengkulok kepada Ade Chandra. |
Sergai | radarsumut:
Acara Pekan Budaya Nusantara Ke -II yang digelar pada tanggal 5 s/d 8 April 2025 di Kota Lubuk Pakam yang diprakarsai Lembaga Pelestarian Budaya Tionghoa Yayasan Istana harta Lima Penjuru ( Lempabudti YIHLP) Sukses. (12/4).
Kegiatan ini juga mendapat dukungan lembaga lintas etnis, dan instansi pemerintah serta Kepolisian, terkhusus Bupati Deli Serdang dr.Asri Ludin Tambunan.
Patut diberi apresiasi, gerakan nyata berkumpulnya kebersamaan dalam lintas etnis budaya dengan dasar Gotong Royong.
Acara akbar super megah yang bisa digelar dengan sukses berupa parade lintas etnis sebanyak 2500 peserta ( Rekor MURI 2025), Tarian Liong Terpanjang ( Rekor MURI 2023), Tarian Barong, Tarian Barongsai, dan sebagainya.
Dengan semangat kebersamaan para peserta parade berjalan santai secara longmarch dengan rute sepanjang 2 kilometer tidak menjadi hambatan serta berhasil menuju lokasi finish ( Komplek, Perguruan Dharma bakti ) dilanjutkan dengan acara panggung pagelaran lintas etnis.
Tokoh etnis melayu Ir.Tengku Ahmad Syafeii, gelar tengku pangeran nara kelana, Raja Negeri Bedagai menjadi salah satu tokoh lintas etnis yang mendukung acara PBN Ke.II.
Saat di wawancarai awak media mengatakan mengikuti setiap sub kegiatan yang di siapkan oleh Panitia PBN Ke.II mulai dari acara Pembukaan, Seminar Nasional, parade lintas etnis dan acara Penutupan.
Telah memperlihatkan kepada saya begitu indahnya kebersamaan yang terjalin, begitu relanya Panitia bekerja sekuat tenaga untuk menyukseskan acara tersebut, sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada lembaga Penyelenggara yaitu Lempabudti dari Komunitas Tionghoa.
Pada moment acara PBN berlangsung saya secara pribadi meminta waktu kepada Panitia untuk dapat saya berikan kepada Pendiri Lempabudti YIHLP Ade Chandra sebagai Tokoh Pengiat Kebudayaan dengan secara simbolis menyematkan Topi Tengkulok yang menjadi simbol identitas adat Melayu , ungkap Tengku Ahmad Syafeii. (Drik)