News

Kejati Sumut Pelajari Dugaan Korupsi Bansos Banjir di Desa Siparmahan Samosir

Sebarkan:

 




Medan| radarsumut: 

  Pasca protes warga terkait Bantuan kementerian sosial untuk banjir bandang di desa Siparmahan, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir mendapat sorotan dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) . 
Pihak Kejatisu segera berkoordinasi dengan Kejari Samosir. 

 "Terkait yang disampaikan, tentunya akan kita teruskan informasi ini ke kejari wilayah tsb,"ucap Kasipenkum Andre Wanda Ginting kepada wartawan, Senin(30/9). 

  Kejati juga meminta agar data atau fakta segera diberikan untuk dipelajari. 

 "Terimakasih. Nanti kami pelajari,"tandasnya. 

 Kejatisu merespon setelah sebelumnya 
Kadis Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa kabupaten Samosir, Fitri Agust Karokaro bungkam saat dikonfirmasi wartawan perihal tersebut. 

  Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa kabupaten Samosir, Fitri Agust Karokaro  menuturkan Sebelum bansos disalurkan Daftar barang dan harga sudah dishare ke desa untuk dipilih warga. Dan sebelumnya kenapa tdk komplin masalah harga,"ujarnya beberapa waktu lalu. 

  Namun, saat ditanya Berapa Jumlah Penerima bantuan? Dan benarkah bantuan disalurkan oleh BUMDES, Kadis tersebut Bungkam.

  Diketahui, Bantuan kementerian sosial pasca terjadinya banjir bandang di desa Siparmahan, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir yang diberikan beberapa hari lalu menuai protes dari warga penerima.

 Dimana menurut salah seorang warga desa Siparmahan, Selasa (24/9/2024 kepada wartawan, Jagunuk Sihotang, adapun bantuan yang diterimanya berupa pukuk urea 4 zak, ZA 2 zak, mutiara 1 zak, kayabas 3 liter, basmilang 10 liter, dan pupuk cair merek 46 1 botol.

 Dijelaskan Jagunuk, jika ditotal nilainya tidak ada 5 juta rupiah, paling banyak nilai barang yang saya terima tiga juta lima ratus rupiah sesuai dengan harga yang biasa saya beli, ungkapnya.

 Masih Jagunuk,  padahal waktu datang ke desa ini dari Dinas Sosial, mereka katakan nilai bantuan yang kami terima jumlahnya lima juta rupiah per penerima, ujarnya.

 Dikeluhkannya, harusnya jika pun dalam bentuk barang yang diberikan, janganlah berkurang nilainya. Kalau lima juta ya betul lah lima juta. 

 Warga lainnya juga menyebutkan bahwa bantuan berupa barang yang diterima berupa pukuk urea 2 zak, ponska 4 zak, mesin babat merek tabuka 1 unit, semprot sprayer merek printer 1 unit, basmilang 4 botol, roundup 4 liter, dan parang bengkok 2 buah.

 Selain itu, banyak juga warga desa Siparmahan yang terkena dampak banjir bandang tidak mendapat bantuan.

 Juga adanya warga penerima bukan yang terdampak banjir bandang, sebut Albertus Sitanggang yang mengaku ikut sebagai penerima bantuan. 

 Tiang listrik yang hilang ditelan banjir bandang tempo hari juga belum ada diganti, sehingga kabel listrik menggantung seadanya, sebut warga lainnya menimpali.

 Albertus juga mengatakan, entah bagaimana sistim pendataan yang dilakukan aparatur desa dan pemerintah Kabupaten Samosir, kami tidak mengetahui, imbuhnya.

 Bantuan yang kami terima disalurkan oleh salah satu BUMDES dari Pangururan, kata Albertus. (Juntak)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini