MEDAN| radarsumut:
Puluhan warga Kampung Kompak, Jalan H Anif, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang bersama kuasa hukumnya Poltak Silitonga kembali geruduk Polrestabes Medan, Kamis (16/5/2024) siang.
Kedatangan Poltak Silitonga bersama warga Kampung Kompak diterima langsung oleh penyidik dan Wakasat Reskrim Polrestabes Medan AKP Zikri Muamar.
"Kedatangan saya bersama warga Kampung Kompak (klien) diterima langsung oleh penyidik dan Wakasat Reskrim Polrestabes Medan. Dalam pertemuan itu saya menanyakan tindak lanjut perkara tindak pidana penyerangan/pembacokan terhadap klien saya yang diketahui pelakunya sekitar 50 orang, yang ditangkap masih 3 orang dan pelaku lainnya masih bebas berkeliaran, serta melakukan penutupan jalan dan masih meneror warga Kampung Kompak," ucapnya kepada wartawan, Kamis (16/5/2024).
"Kita sangat percaya pihak Polrestabes Medan akan atensikan perkara ini untuk segera menangkap pelaku lainnnya. Guna mendapatkan keadilan hukum yang pasti terhadap klien saya. Dan saya juga mengucapkan terimakasih kepada penyidik dan Wakasat Reskrim Polrestabes Medan yang sudah menerima kedatangan kami dan melayani dengan baik," sambungnya.
Dikatakannya bahwa perkara ini akan terus diawasi dan dikawal serta mendukung pihak Polrestabes Medan untuk memberantas preman-preman/mafia yang sangat meresahkan di kota Medan ini.
"Perkara ini akan saya awasi dan kawal hingga warga Kampung Kompak mendapatkan keadilan hukum. Karena saat ini warga Kampung Kompak sangat terancam dan diteror habis oleh preman-preman/mafia. Dan saya mendukung pihak Polrestabes Medan untuk memberantas preman-preman/mafia yang meresahkan masyarakat," tandasnya.
Hal senada, Rahman Tua Nasution (korban pembacokan) mewakili warga Kampung Kompak juga berharap pihak Polrestabes Medan segera menangkap semua pelaku itu, yang diketahui para pelaku masih berkeliaran serta meneror warga Kampung Kompak.
"Harapan saya, pihak Polrestabes Medan segera menangkap komplotan Kamiso yang menyerang saya. Karena, para pelaku masih bebas berkeliaran dan meneror kami dengan senjata tajam. Supaya kami warga Kampung Kompak merasa nyaman dalam melakukan aktivitas sehari-hari," ujar Rahman. (Man)