DAIRI | radarsumut :
Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu menghadiri rapat koordinasi nasional bertempat di Grand Ballroom Hotel Kempinski, West Mall, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis(14/3/2024). Rapat Koordinasi Nasional tersebut mengusung tema Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Ibu Kota Nusantara (IKN) Untuk Mewujudkan Kota Dunia Untuk Semua.
Disampaikan Eddy, kehadirannya dalam pertemuan tersebut sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah pusat dalam upaya menciptakan transformasi Indonesia menuju negara maju.
"Kami mewakili pemerintah daerah hadir disini untuk menyatakan komitmen kami dalam mendukung pemindahan ibu kota ke IKN. Kita ketahui pemindahan ibu kota ke IKN merupakan langkah baru bagi Indonesia dalam menciptakan pemerataan pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia. Hal ini membutuhkan banyak dukungan dari semua lapisan pemerintahan, termasuk pemerintah daerah,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut dijelaskan bahwa Indonesia tidak mampu mencapai negara dengan pendapatan tinggi karena pertumbuhannya yang stagnan. Indonesia terjebak sebagai negara berpendapatan menengah selama 30 tahun, sejak 1993-2023. Oleh karena itu, perlu dilakukan sistem pendekatan yang baru untuk membangun Indonesia di masa depan.
“Selama ini pendekatan yang kita lakukan adalah reformasi maka kita akan ubah menjadi pendekatan transformasi, artinya mengubah secara besar-besaran. Dan saat ini, langkah besar yang kita lakukan adalah memindahkan ibu kota Indonesia ke IKN. Karena itu diperlukan peran dari pemerintah daerah seperti kerja sama dan kolaborasi antar daerah untuk mendukung upaya ini,” tuturnya.
Eddy menyampaikan pertemuan tersebut membahas tahapan pembangunan Indonesia Tahun 2025-2045 yang dibagi menjadi empat tahap yaitu tahap 1 perkuatan fondasi transformasi (2025-2029), tahap dua akselerasi transformasi (2030-2034), tahap tiga ekspansi global (2035-2039), dan tahap 4 perwujudan Indonesia emas (2040-2045).
"Kita berdoa agar segala cita-cita dan upaya kita dapat terwujud. Indonesia Emas dapat kita capai, manusia indonesia memiliki sumber daya manusia yang unggul, mampu menjadi negara berpenghasilan tinggi, serta memiliki kepemimpinan unggul dan masyarakat sipil mandiri yang partisipatif,”tandasnya. (Jun)