UPT Barantin melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 1.000 ekor Babi asal Simalungun. |
Simalungun | radarsumut:
Dongkrak Perekonomian, Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Indonesia (UPT Barantin) di Belawan terus bekerja. Kali ini, pejabat UPT Barantin melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 1.000 ekor Babi asal Simalungun. Hasilnya, setelah Babi dinyatakan sehat, sertifikat pelepasan diterbitkan untuk pengiriman tujuan Singkawang Kalimantan Barat.
Kepala UPT Barantin Belawan, Lenny Hartati Harahap menuturkan Hingga bulan September 2023, pihaknya telah lakukan fasilitasi pengiriman babi asal Sumatera Utara sebanyak 2 kali dengan total 2.000 ekor dan semuanya telah dijamin kesehatannya.
"Setelah pengiriman kedua dengan perkiraan nilai ekonomi mencapai Rp. 7,7 miliar ini, diawal Oktober nanti juga akan ada jadwal pengiriman 1.000 ekor babi lagi,"ujarnya, (29/9).
Sebelum dilalulintaskan, Lenny menerangkan bahwa media pembawa yaitu Babi ini telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis, seperti surat rekomendasi pemasukan dari daerah tujuan, sertifikat veteriner , bebas PMK (Penyakit mulut dan Kuku) bebas penyakit ASF (African Swine Fever), dan CSF/hog Cholera serta memiliki hasil pemeriksaan laboratorium.
Dikarenakan aktivitas lalulintas Babi yang rutin dilakukan, dilakukan monitoring evaluasi tindakan karantina hewan di IKH (Instalasi Karantina Hewan) milik PT. Allegrindo Nusantara yang dipimpin langsung oleh Kepala UPT Barantin di Belawan.
Lenny menambahkan standar biosecurity yang diberlakukan PT. Allegrindo sudah memenuhi protokol kesehatan. Tamu atau petugas yang akan masuk ke kandang harus melalui protokol yang khusus, yaitu mencuci tangan dengan sabun, mengganti pakaian dan sepatu khusus ke kandang, serta melewati area khusus penyemprotan disinfektan menuju kandang.
“Standar biosecurity ini merupakan salah satu cara mengurangi potogen (penyebab penyakit dan virus) pada hewan agar tidak tertular,"tandasnya.
Pendampingan terhadap penerapan standar biosecurity dapat membantu menjaga kualitas kesehatan daging babi sehingga masyarakat mendapat jaminan memperoleh daging yang sehat dan aman saat dikonsumsi dan pengiriman dapat terus berlanjut," pungkasnya. (Hum/Juntak )