Para Peserta pelatihan Public Relationship yang digelar oleh lembaga Pelatihan AR Learning Center. (Ft: Doc) |
Yogya | radarsumut:
AR Learning Center bermaskas di Yogyakarta kembali menggelar pelatihan kepada masyarakat Indonesia. Kali ini, lembaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pendidikan anak bangsa itu melatih bagaimana seseorang tampil dengan daya tarik untuk memasarkan atau mengguntungkan perusahaan/Organisasi tempatnya bekerja yaitu Public Relationship (PR).
Public relations berbeda dari periklanan karena tidak membeli iklan dan tidak fokus pada promosi berbayar. Tugas profesional seorang Public Relations adalah memberikan pemahaman tentang merek /produk. layanan /perusahaan dengan menggunakan konten editorial untuk kemudian dapat ditampilkan di majalah, surat kabar, saluran berita, situs web,blog, dan acara televisi.
Coach Adityas Rahadi menjelaskan pentingnya PR di tengah-tengah masyarakat. Apalagi di zaman serba canggih ini, skill lebih diutamakan untuk mendapatkan simpati. Seorang PR harus mampu menarik perhatian audien. Harus bisa memaparkan yang sesuai dengan tujuan perusahaan.
"PR berperan penting memajukan perusahaan atau Organisasi,"tandasnya.
Adapun fungsi dari Public Relations antara lain;
1). Mengantisipasi, menganalisis, dan menginterpretasikan opini publik dan sikap publik terhadap merek / perusahaan produk / layanan dan mengembangkan strategi yang melibatkan kolaborasi dengan media yang membantu menyampaikan pesan perusahaan kepada masyarakat umum.
2). Mengembangkan strategi untuk mendukung setiap kampanye merek dan langkah-langkah baru melalui konten editorial.
3). Menulis dan mendistribusikan siaran pers ke media sasaran.
4). Menulis pidato untuk digunakan dalam konferensi pers / pertemuan tatap muka dengan media.
5). Merencanakan dan melaksanakan kegiatan sosialisasi dan hubungan media.
6). Menulis konten untuk website (website internal dan eksternal).
7). Mengembangkan strategi komunikasi dan rencana program pada saat krisis.
8). Kelola keberadaan merek melalui jejaring sosial dan tanggapi ulasan publik di situs web.
9). Memberikan nasihat kepada karyawan dalam organisasi tentang kebijakan, tindakan, tanggung jawab dan tanggung jawab organisasi.
10). Berurusan dengan badan pemerintah dan legislatif atas nama organisasi.
11). Berurusan dengan kelompok masyarakat dan organisasi lain yang terkait dengan kebijakan sosial dan kebijakan lain dari organisasi pemerintah dan peraturan perundang-undangan.
12). Membangun dan memelihara hubungan dengan investor.
Dikatakannya, Profesi public relations ada kalanya memang harus berinteraksi dengan masyarakat secara langsung turun mendekat dan berinteraksi, membuat kesan positif, dan membina hubungan yang baik. Akan tetapi di era komunikasi 4.0 seperti ini, profesi public relation kadang kala harus berada di balik layar dan hadir kepada masyarakat melalui ide-ide yang difasilitasi dengan teknologi. Banyak program public relation yang didesain Khusus untuk membangun interaksi secara virtual,"pungkasnya.
Aditiyas mengatakan menjadi PR yang handal harus memilik langkah awal dan persiapan yang matang. Bangsa ini semakin maju bila masyarakatnya mempunya Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten,"bebernya.
Sementara owner AR Learning Center, Mas Andre Hariyanto mengapresiasi pelatihan PR yang diikuti oleh berbagai profesi ini. Kedepannya, pelatihan akan terus dilakukan untuk menambah ilmu pengetahuan masyarakat.
"Intinya mau belajar dan tidak sombong,"pungkas pria yang juga pimpinan kantor redaksi Suara Utama.
Terpisah, Gibson Simanjuntak selaku peserta pelatihan PR berjanji mengimplementasikan ilmu yang didapat kepada masyarakat dan organisasinya.
"Terimakasih kepada AR Learning yang telah menggelar pelatihan ini. Horas ,"tutup Ketua Jurnalis Polda Sumut ini. (Gib)