MEDAN| radarsumut:
Sejumlah pelaku Seni dan Budayawan Kota Medan melakukan diskusi bersama
Wali Kota Medan Bobby Nasution di Taman Budaya Medan, Selasa (1/8) sore. Berbagai harapan disampaikan mereka. Selain berharap adanya tempat representatif bagi pelaku seni dan budayawan, mereka juga berharap kepada Bobby agar dapat membentuk Dewan Kesenian Medan.
Di awal diskusi Bobby Nasution menyampaikan bahwa beberapa waktu yang lalu saat beraudiensi para seniman dan budayawan mengeluhkan taman Budaya yang tidak lagi bisa dipakai untuk aktifitas seni dan budaya. Artinya tempat atau ruangan yang dulunya dijadikan sebagai tempat latihan sudah tidak dapat digunakan lagi, karena dipakai sebagian oleh Perangkat Daerah.
Menurut Bobby sejumlah kegiatan yang telah dilakukan Pemko Medan terkhusus dibidang seni dan budaya secara masif kalau dilihat merupakan hilirnya, tetapi dimata para seniman dan budayawan hulunya belum teperhatikan dengan baik. Diakui Bobby Nasution taman budaya ini secara administrasi baru diterima Pemko Medan di tahun 2021, sejak saat itu Bobby Nasution terus mencari investor untuk membangun kembali taman budaya.
"Kita menginginkan pembangunan kembali taman budaya Medan ini tidak menggunakan dana APBD, namun dana dari investor seperti taman Gajah Mada dan yang akan dibangun adalah Taman Cadika," Jelasnya.
Dijelaskan Bobby, Taman Budaya ini merupakan tempat untuk menciptakan dan melahirkan seniman dan budayawan kota Medan. Oleh sebab itu Bobby Nasution mempersilahkan para seniman dan budayawan untuk menggunakan ruangan yang ada untuk latihan dan berkarya.
"Saya minta barang yang ada diruangan yang dulunya sanggar agar dapat dipindahkan, jika alasannya tidak ada tempat saya rasa tidak cocok. Ruangan tersebut nantinya dapat dipakai oleh para seniman dan budayawan, " Ujarnya didampingi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Laksamana Putra Siregar dan Plt Kadis Pariwisata Viza Fandhana.
Bobby menjelaskan dirinya sudah meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar dapat melakukan revisi perwal
Nomor 10 tahun 2014 tentang Dewan Kesenian Medan. Revisi Perwal ini dilakukan agar yang memimpin Dewan Kesenian Medan benar-benar orang yang berkecimpung di dunia seni dan budaya.
Sementara itu, Hafiz Taadi seniman Teater mengungkapkan dialog dengan Bobby Nasution ini merupakan dialog cerdas. Sebab Pak Wali memiliki grandmaster dan cita-cita untuk kesenian dan budaya di Kota Medan. Tentunya seniman dan budayawan harus bersabar menunggu, sebab pola kerja pastinya ada sistem manajemen. (Tim/Gib)